Angkat Tema Pertanian Organik, BSIP Tanaman Pangan Gelar VPL Jilid III
Dalam rangka meningkatkan penyebarluasan informasi terkait standardisasi instrumen tanaman pangan khususnya terkait dengan produk organik, Pusat Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan (PSITP) kembali menggelar π·πͺπ³π΅πΆπ’π π±πΆπ£ππͺπ€ ππ¦π’π³π―πͺπ―π¨ (VPL) yang ke-3 dengan tema “Sertifikasi Pertanian Organik Tanaman Pangan untuk Peningkatan Daya Saing Produk Pertanian” yang diikuti oleh lebih dari 200 peserta secara daring, Selasa (24/10).
Kepala BSIP Tanaman Pangan Dr Priatna Sasmita, MSi saat pembukaan VPL mengemukakan, belakangan ini permintaan masyarakat dunia tehadap produk pangan bebas residu pestisida terus meningkat. Animo ini tidak lepas dari tumbuhnya kesadaran masyarakat dunia akan dampak negatif yang dapat ditimbulkan bahan kimia sintesis dalam produk pertanian.
Menurutnya, masyarakat saat ini juga lebih selektif memilih bahan pangan yang menyehatkan dan ramah lingkungan. Pola gaya hidup sehat ”back to nature” semakin populer menggeser dominasi pola hidup lama yang mengandalkan penggunaan bahan kimia non alami, seperti pupuk anorganik, pestisida kimia sintesis, dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Oleh karena itu, ia pun berharap VPL ini dapat memberikan pengetahuan dan menambah wawasan seluruh stakeholder serta menghasilkan rekomendasi kebijakan terkait sertifikasi pertanian organik tanaman pangan mendukung peningkatan daya saing produk pertanian Indonesia.
Pada episode kali ini, dua narasumber yang didaulat menjadi pemateri yaitu Wakil Sekjen DPN HKTI sekaligus pegiat usaha agribisnis dan pertanian Agung Suryanto yang mempresentasikan topik bahasan “Peluang dan Tantangan Sertifikasi Produk Tanaman Pangan Organik” serta Inspektor Organik Nasional dan Ekspor ICERT Akbar Fauzy dengan materinya “Alur dan Mekanisme Sertifikasi Produk Tanaman Pangan Organik”.
Beberapa catatan yang dihasilkan selama diskusi di antaranya, kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan sehat atau menggunakan produk organik masyarakat Indonesia dan dunia semakin meningkat. Sementara itu, stakeholder terutama di ranah sertifikasi organik memiliki peran vital dalam menyediakan produk organik berkualitas sesuai preferensi konsumen. Di sisi lain, lembaga sertifikasi pertanian organik perlu memperoleh kepercayaan konsumen dalam proses sertifikasi produk organik pertanian. Hal lainnya, pengelolaan lahan sangat penting dalam sertifikasi produk pertanian organik karena petani masih dominan menggunakan tanah sebagai media tanam. Terkait kondisi tanaman di lahan, secara umum, tantangan utama yang harus dihadapi adalah cemaran lahan meningkat dan kesuburan lahan menurun.
VPL ini dihelat dengan tujuan antara lain: a) memperoleh gambaran umum tentang sertifikasi sistem pertanian organik tanaman pangan, b) mendapatkan informasi mengenai alur dan mekanisme sertifikasi produk tanaman pangan organik, dan c) mengetahui peluang dan tantangan sertifikasi produk tanaman pangan organik.