
BSIP Tanaman Pangan Helat FGD Penerapan SNI Benih Tanaman Pangan
Dalam rangka meningkatkan stock of knowledge sekaligus mendorong tumbuhnya awareness stakeholder/masyarakat pengguna terkait dengan penerapan standar benih tanaman pangan, BSIP Tanaman Pangan kembali menghelat Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penerapan SNI Benih Tanaman Pangan dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Pertanian Nasional” yang diikuti lebih dari 250 peserta secara daring, Selasa (07/11).
Kepala BSIP Tanaman Pangan Dr. Ir. Priatna Sasmita, MSi saat membuka FGD mengatakan, keberhasilan suatu pertanaman sangat bergantung pada faktor input produksi terutama benih. Penggunaan benih bermutu akan berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas suatu komoditi disertai penerapan prinsip agronomis yang baik. Dikemukakan olehnya, penyediaan akses pangan berkualitas merupakan salah satu program utama Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dalam mendukung peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian. Salah satu caranya adalah melalui ketersediaan benih/bibit terstandar dan bersertifikat.
Meski demikian, hingga kini SNI benih komoditas tanaman pangan masih merupakan SNI sukarela. Tidak wajib diterapkan produsen benih baik swasta maupun pemerintah. Alhasil, tingkat penerapannya masih rendah di petani. Sejatinya, melalui penerapan SNI pada benih tanaman pangan, selain dapat meningkatkan daya saing produk benih secara nasional juga diharapkan agar dapat menembus pasar perdagangan global karena jaminan mutu dan produk yang dapat tertelusur dan terstandar. Karenanya, perlu adanya kebijakan yang tepat dalam meningkatkan penerapan SNI pada benih tanaman pangan
Adapun narasumber yang mengisi pada acara ini antara lain Dr. Happy Suryati, SP, M.Si mewakili Direktur Perbenihan Tanaman Pangan dan Kepala Pusat Pengembangan SDM Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Arini Widyastuti, STP, M.Sc., membuka diskusi dari sisi sudut pandang pemerintah. Sedangkan Direktur Operasional PT. Petrosida Achmad Zaid ST. menyampaikan materinya mewakili sudut pandang pelaku usaha.