Jajaki Sinergi Pemanfaatan Standardisasi, DPRD Sulawesi Tenggara Lakukan Kunjungan Kerja ke BSIPTP
Mewakili Kepala BSIP Tanaman Pangan, Koordinator Kelompok Kerja Pengelolaan Hasil Standardisasi Dr Nuning Argo Subekti, MSc dan staf serta Koordinator Program dan Evaluasi Syarifah Aminah, SP MSi menerima kunjungan kerja Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Muh. Poli, S.Pd., M.Si beserta sejumlah anggota komisi lainnya di Kantor Merdeka 147, Bogor, Jumat (2710). Kunjungan ini bertujuan untuk konsultasi teknologi dan pengembangan budi daya padi toleran cekaman kekeringan sekaligus inisiasi kerja sama pengembangan tanaman pangan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Berangkat dari fenomena kekeringan dampak El-Nino menyebabkan sebagian besar petani khususnya di Sulawesi Tenggara mengalami kerugian gagal panen. Di sisi lain, Sulawesi Tenggara memiliki sumber daya potensial yang dapat menunjang pengembangan tanaman pangan di provinsi tersebut. Seperti halnya sumber daya genetik padi dan jagung lokal yang memiliki kekhasan indikasi geografis, serta memiliki lahan sub-optimal (lahan rawa dan bekas tambang) yang cukup luas.
Terkait itu, Tim BSIP Tanaman Pangan merekomendasikan lima poin penting pada pertemuan ini. Pertama, pada lahan kering disarankan untuk menggunaan varietas padi toleran kekeringan (Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8, Inpago 9, Inpago 10, Inpago 12 Agritan, Inpago 13 Fortiz, Inpari 16, Inpari 18, Inpari 19, Inpari 38, Inpari 39, Inpari 40, Inpari 41, Inpari 46 GSR TDH, Limboto, Batutegi, Towuti, Situ Patenggang, Situ Bagendit, Cakrabuana Agritan, Cisaat). Kedua, pada lahan perkebunan dan tanaman tahunan seperti lahan kelapa, sawit, jati dapat ditanami padi varietas tahan naungan (Inpago, Rindang 1 Agritan, dan Rindang 2 Agritan).
Ketiga, petakan wilayah mana saja yang dapat memungkinkan ditanami padi, melalui pemetaan sumber air. Keempat, SDG lokal tanaman pangan dapat didaftrakan sebagai varietas lokal melalui Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, dengan pendampingan dari BSIP Tanaman Pangan. Adapun poin terakhir yaitu terkait pengembangan tanaman pangan pada lahan sub-obtimal khususnya bekas lahan tambang, lakukan beberapa tahap sebagai berikut: a) identifikasi dan analisis tanah, untuk mengetahui status hara terkini, b) reklamasi lahan untuk mengembalikan kesuburan lahan dengan menanam tanaman leguminosa, c) penambahan bahan organik, dan d) menanam varietas padi yang adaptif pada lahan bekas tambang.