Perkuat Knowledge Capacity Diseminasi LKP v2.0, IRRI & BSIP laksanakan Training of Trainer
Dalam rangka persiapan diseminasi aplikasi Layanan Konsultasi Padi (LKP) v2.0, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) melalui Pusat Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan (PSI Tanaman Pangan) berkolaborasi dengan International Rice Research Institute (IRRI) menggelar kegiatan pelatihan teknis pelaksana (Training of Trainer/ToT) yang dihelat pada tanggal 16-18 Juli 2024 di Bogor.
Dalam sambutan pembukaan acara, Kepala BSIP Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M, Si mengemukakan apresiasi terhadap IRRI dan MAFRA yang telah menginisiasi kerja sama dengan BSIP untuk proyek Rice Crop Manager (RCM), dimana kolaborasi ini dinilai sangat ideal karena menghubungkan antar penelitian dan pengembangan, dengan peningkatan skala terap dan daya saing. Seiring dengan kebutuhan petani, LKP v2.0 telah diperbaiki dengan penyesuaian terhadap konten, fitur dan aksesibilitasnya. Dengan hadirnya LKP v2.0, penggunaan pupuk di Indonesia dalam usaha tani padi diharapkan dapat lebih efektif dan efisien dengan hasil yang maksimal. Lebih lanjut Fadjry menyampaikan bahwa kegiatan ToT ini menjadi tonggak penting yang menandai keseriusan bersama untuk menghadirkan aplikasi ini kepada petani melalui peningkatan kapasitas dan pengetahuan para penyuluh.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan IRRI Indonesia Prof. Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc menyampaikan peran penting pupuk terhadap peningkatan produktivitas padi, namun disaat maraknya isu keterbatas pupuk ini menjadi peluang untuk kita dapat mengembangkan piranti yang dapat mengukur kebutuhan pupuk secara efektif dan efisien namun dapat memberikan hasil produksi yang tinggi. Lebih lanjut Beliau berharap peserta yang berkesempatan mengikuti ToT ini dapat menjadi agen yang dapat mendiseminasikan LKP v2.0 di Provinsi masing-masing. Selain itu peserta ToT juga diharapkan untuk dapat memberikan saran masukan terhadap LKP v2.0. Hal senada dikemukakan oleh Kepala PSI Tanaman Pangan, Dr. Ir. Priatna Sasmita, M.Si menurutnya ToT ini menjadi peluang bagi peserta untuk mendalami LKP v2.0 dan berharap setelah mendapatkan pelatihan ini peserta dapat memularkan ilmu pengetahuannya kepada stakeholder terkait.
Selama kegiatan berlangusung, peserta yang terdiri dari Tim PSI Tanaman Pangan, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSI Padi), Balai Besar Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BBPSI Penerapan), Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSI) di 8 (delapan) provinsi (Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan), Direktorat Serealia, Direktorat Pupuk dan Pestisida, Pusat Penyuluhan Pertanian, pihak swasta (PT. Pupuk Indonesia), serta Lembaga Swadaya Masyarakat (Rikolto Indonesia) memperoleh berbagai materi pembelajaran terkait LKP v2.0 yakni ulasan kebaruan dari LKP v2.0, penggunaan GPS (Global Positioning System) sebagai pendukung dalam pengukuran luas lahan yang lebih presisi, dan pengenalan SSNM (Site-Specific Nutrient Management) sebagai pendekatan yang dijadikan prinsip dasar kerangka logis LKP v2.0. Dalam menggunakan LKP v2.0 pengguna diharuskan untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu sebelum dapat memperoleh rekomendasi pemupukan yang diperlukan. Pelatihan ini juga diikuti dengan simulasi wawancara langsung dengan petani menggunakan LKP v2.0 dan pengukuran lahan petani dengan menggunakan piranti GPS yang dilaksanakan di Instalasi Pengujian dan Penerapan Standar Instrumen Pertanian (IP2SIP) Muara – Bogor.
Mengakhiri rangkaian kegiatan, Tim IRRI Head Quarter (HQ) beserta Kepala Kantor Perwakilan IRRI Indonesia berkesempatan mengujungi kantor PSI Tanaman Pangan dan bertemu dengan Kepala Pusat yang didampingi oleh Ketua Kelompok Pengelolaan Hasil Standardisasi (PHS) Instrumen Tanaman Pangan, Dr. Nuning Argo Subekti, M,Sc beserta staf. Dalam kunjungan tersebut diperkenalkan kepada Kepala Pusat, Dr. Madonna C. Casimero sebagai Project Leader RCM Indonesia terbaru menggantikan Dr. Sheetal Sharma. Selain itu juga dibahas terkait tindak lanjut hasil kunjungan Tim IRRI HQ ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Mengingat data base LKP untuk klaster lahan rawa masih perlu ditingkatkan, dalam waktu dekat akan dilaksanakan beberapa pengujian padi di lahan rawa Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Pada kesempatan ini Kepala Pusat beserta jajaran menyampaikan kesiapannya dalam mendukung kegiatan kolaborasi ini.