PSI Tanaman Pangan Hadiri Rakor Oplah dan Brigade Pangan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat
Dalam rangka mempercepat pelaksanaan program Optimasi Lahan (Oplah) dan memperkuat peran Brigade Pangan guna meningkatkan produksi padi di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), PSI Tanaman Pangan turut berpartisipasi dalam koordinasi kegiatan Satgas Swasembada Pangan Provinsi Kalbar. Rapat Koordinasi (Rakor) yang menjadi agenda rutin kegiatan pendampingan kali ini difokuskan untuk Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi. Acara tersebut dipimpin langsung oleh Staf Ahli Menteri Bidang Lingkungan Pertanian, Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc, selaku Penanggung Jawab (PJ) Satgas Provinsi Kalbar yang berlangsung di Aula Kodim 1205/Sintang (14/12).
Rapat dihadiri oleh Penanggung Jawab (PJ) Wilayah 1 Oplah Kalimantan Barat, Kepala Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak, PJ Kab. Melawi Kepala PSI Tanaman Pangan, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Prov. Kalimantan Barat, perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, serta para Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Sintang dan Kabupaten Melawi. Turut hadir pula para penyuluh dan anggota Brigade Pangan dari kedua kabupaten.
Dalam sambutannya, Prihasto menjelaskan pentingnya pembentukan Brigade Pangan di setiap kabupaten untuk mendukung program swasembada pangan yang menjadi prioritas nasional. “Sejak dilantik, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar Indonesia segera mencapai swasembada pangan. Salah satu langkah yang diambil adalah mengoptimalkan lahan rawa di 18 provinsi, termasuk Kalimantan Barat. Lahan rawa yang sebelumnya hanya ditanami sekali setahun akan ditingkatkan menjadi tiga kali tanam setahun,” ujar Prihasto.
Prihasto juga menekankan bahwa Brigade Pangan akan berperan penting dalam mengelola lahan sawah yang tidak digarap oleh petani. Setiap Brigade, yang terdiri dari 15 anggota, akan mengelola 200 hektare lahan sawah. Untuk mendukung tugas tersebut, mereka akan difasilitasi dengan peralatan pertanian modern serta saprodi. Selain itu, setiap Brigade akan menerima biaya awal untuk pengolahan lahan sebesar Rp900 ribu per hektare.
Kepala PSI Tanaman Pangan, Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc yang juga merupakan PJ Satgas Swasembada Pangan Kabupaten Melawi, melaporkan capaian pelaksanaan program Oplah di Kabupaten Melawi yang telah dilaksanakan pada lahan seluas 900 hektare dan berhasil mencapai target 100% untuk target oplah pada musim tanam pertama. Selain itu, beliau menjelaskan telah dibentuk lima Brigade Pangan di Kabupaten Melawi, dengan masing-masing Brigade bertanggung jawab mengelola 180 hektare lahan.
Rapat Koordinasi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat koordinasi antara berbagai pihak. Dengan dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku pertanian, langkah strategis seperti pembentukan Brigade Pangan diyakini mampu meningkatkan produksi pangan secara signifikan dan mendukung pencapaian swasembada pangan khususnya di Kalimantan Barat. (Uje/BP/NAS)