PSITP-BBPSI Padi Duduk Bersama Konsolidasikan Pengelolaan Hasil Standardisasi Instrumen Padi
Mengawali minggu terakhir September, Tim PSI Tanaman Pangan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Balai Besar Pengujian Standar Instrumen (BBPSI) Padi di Subang, Jawa Barat (23-24/9). Kunjungan kerja ini merupakan rangkaian kegiatan konsolidasi pengelolaan hasil standardisasi lingkup PSI Tanaman Pangan yang diinisiasi oleh Kelompok Pengelolaan Hasil Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan. Kegiatan serupa telah diawali di BPSI Tanaman Aneka Kacang (Taka) pada minggu kedua September lalu.
Sebagaimana telah dilaksanakan sebelumnya di BPSI Taka, kunker bertujuan untuk melakukan updating potensi, tata kelola, dan permasalahan; identifikasi kebutuhan dan skala prioritas; serta perancangan pola kerja koordinasi, target, dan strategi atas fungsi-fungsi yang diselenggarakan PSI Tanaman Pangan terkait pengelolaan hasil standardisasi instrumen padi.
Masih dipimpin oleh Ketua Kelompok PHSITP Dr. Nuning Argo Subekti, SP, MSc kunker yang berlangsung intensif selama dua hari membahas tiga topik utama, yakni penyelenggaraan sistem jaminan mutu, penyebarluasan hasil standardisasi, dan sinergi pemanfaatan standardisasi. Turut serta dalam rombongan kedua Ketua Tim Kerja yang berada di bawah Kelompok PHSITP serta sejumlah anggota tim yang terdiri atas pejabat fungsional Analis Standardisasi, Pranata Humas, dan Pustakawan.
Penyelenggaraan Sistem Jaminan Mutu
Diskusi intensif terkait penyelenggaraan sistem jaminan mutu dikoordinir oleh Bhakti Priatmojo, SP, MSi. Dalam diskusi dibahas mengenai tindak lanjut yang harus dilakukan pasca penetapan SNI 9248:2024 Uji Adaptasi Padi Sawah oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Tahun ini BBPSI Padi tengah melakukan rintisan penerapan SNI tersebut dalam rangka menyiapkan masukan kepada BSN terkait skema penilaian kesesuaiannya.
Tak hanya itu, Tim BBPSI Padi juga melakukan upaya-upaya intensif perluasan ruang lingkup penilaian kesesuaian, termasuk di dalamnya penambahan akreditasi laboratorium pengujian, rintisan akreditasi Lembaga Sertifikasi Produk (LS-Pro), serta identifikasi potensi akreditasi Produsen Bahan Acuan.
Dalam kesempatan berdiskusi intensif dengan kedua Ketua Kelompok Program dan Evalusi serta Layanan Standar, Suhartini, STP, MFSc dan Dr. Rina Hapsari Wening, SP, MP, teridentifikasi ruang-ruang pengembangan potensi layanan penilaian kesesuaian standar yang sangat besar di BBPSI Padi.
Akan halnya terkait penerapan SNI 9248:2024 Uji Adaptasi Padi Sawah, diperlukan langkah segera untuk membantu BSN menyiapkan payung regulasi yang diperlukan. Hal ini mengingat bahwa PBSN No. 4 Tahun 2024 tentang Skema Penilaian Kesesuaian terhadap Standar Nasional Indonesia Sektor Produk Tanaman dan Turunannya sebagai revisi atas PBSN No. 4 Tahun 2023, PBSN No. 4 Tahun 2022, dan PBSN No. 4 Tahun 2021 tidak mengatur mengenai Proses, sementara SNI 9248:2024 merupakan standar dalam regime Proses.
Penyebarluasan Hasil Standardisasi
Ketua Tim Kerja Penyebarluasan Hasil Standardisasi Haryo Radianto, SIP, MSi mengoordinir pembahasan terkait penyebarluasan hasil standardisasi. Dalam diskusi dibahas aspek-aspek terkait pengelolaan informasi dan dokumentasi (PID), kehumasan dan kepuasan masyarakat, serta layanan Perpustakaan.
BBPSI Padi pada tahun 2024 telah menyabet status MENUJU INFORMATIF untuk keterbukaan informasi publik. Demikian juga Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) BBPSI Padi pada Semester I/2024 telah berstatus SANGAT BAIK. Prestasi yang telah diraih perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Tata kelola media informasi dan Perpustakaan mendapat perhatian besar dalam diskusi. Tim mengidentifikasi sejumlah prioritas perbaikan tata kelola media informasi dan Perpustakaan, termasuk di dalamnya perutinan tayangan informasi terkait tusi, digitalisasi Perpustakaan, dan dukungan (glorifikasi/amplifikasi) terhadap program-program strategis Kementerian Pertanian (Kementan).
Sinergi Pemanfaatan Standardisasi
Sejalan dengan tugas yang diembannya, Ketua Tim Kerja Sinergi Pemanfaatan Standardisasi Nia R. Patriyawaty, SP, MPhil mengoordinir pembahasan terkait kerja sama dan sinergi pemanfaatan standardisasi, baik berupa layanan produk maupun layanan jasa. Dalam diskusi dikupas berbagai aspek terkait pengelolaan dan pemanfaatan layanan benih Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS), layanan laboratorium pengujian, dan kerja sama lainnya.
Stok benih sumber padi yang diproduksi dan dikelola UPBS BBPSI Padi pada minggu ketiga September 2024 sejumlah lebih dari 30 ton. Adapun laboratorium pengujian BBPSI Padi telah melayani lebih dari 1800 sampel analisis hingga akhir Agustus 2024. Produktivitas UPBS dan laboratorium pengujian yang relatif tinggi harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Sebagaimana pada unit kerja/unit pelaksana teknis (UK/UPT) lainnya di lingkup Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), kerja sama yang diselenggarakan BBPSI Padi dengan berbagai pemangku kepentingan dilaksanakan secara koordinatif dengan Sekretariat Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) sebagai pengampu tusi kerja sama.
Terdapat sejumlah isu yang dibahas terkait kerja sama, salah satunya yang cukup intens adalah perihal kerja sama pengujian standar. Sebagai UPT yang memiliki kredibilitas dan terpercaya keandalannya sejak kala masih mengampu tusi penelitian, BBPSI Padi menjadi lembaga rujukan dan mitra strategis bagi berbagai pihak yang berkepentingan melakukan pengujian standar, seperti misalnya para perakit varietas unggul dari Perusahaan Multinasional, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, dan Lembaga Riset. BSIP perlu mengupayakan komunikasi intensif kepada Kementerian/Lembaga terkait agar payung regulasi layanan pengujian standar segera terbit dan dapat dipedomani. Ke depan diharapkan dengan adanya regulasi yang sesuai maka layanan tersebut dapat dilakukan dengan lebih mudah tanpa harus melalui mekanisme kerja sama yang relatif panjang birokrasinya.
Tindak Lanjut
Mengakhiri rangkaian kunker Ketua Kelompok PHSITP memaparkan hasil koordinasi di hadapan Kepala BBPSI Padi dan sejumlah rencana tindak lanjut telah dirancang, di antaranya diskusi lanjut dengan BSN untuk penyusunan skema penilaian kesesuaian SNI 9248:2024, peningkatan tata kelola kehumasan, digitalisasi Perpustakaan, dan pengawalan aspirasi BBPSI Padi terkait regulasi kerja sama dan layanan penilaian kesesuaian.